Rabu, 15 Juni 2011

Mbak Sri chapter 24

“Masa ada buku seperti itu mas?” Katanya ingin tahu.
“Aku juga baru pertama kali melihatnya Sri, jadi aku tidak yakin.” Jelasku
“Trus kenapa mas bawa keatas buku itu?” tanyanya lagi
“Aku ingin lihat saja dan mau baca, sudahlaaaah ayo kita lanjutkan kerjaan kita.” Ajakku

Aku selesaikan segera pekerjaanku digudang dengan Sri yang membantuku menyapu dan mengepelnya. Aku sudah tidak sabar lagi untuk segera keatas dan membaca buku yang baru saja kutemukan. Sri mengamatiku dengan seksama sehingga diapun rasanya ingin menyelesaikan pekerjaan bersama sama. 
“Sudah selesai mas, sekaang apa lagi?” katanya
“Ayo kita mandi Sri………….?” Ajakku
“Aku tidak bisa mandi kalau sedang berkeringat begini” balasnya

Aku melihat kearahnya dan mengamati kaosnya Sri yang basah kuyub. Wajahnya kelihatan segar walaupun telah bekerja seharian. Aku mendekatinya dan ingin memeluknya. Sri mendekap badanku dan merapatkan dadanya kedadaku. Tanganku berada dibelakang punggungnya dan menekannya kearahku. Tanjolan dadanya menempel didadaku sehingga terasa sekali kekenyalannya. Batreiku menggeliat reaksi atas dadanya yang menempel. Aku menjalari kaosnya bagian bawah dan menemukan yang aku cari. Ujung kaos bawahnya aku tarik keatas dengan maksud ingin melepasnya. Sri mengerti maksudku dan membiarkan aku melepas baju kaosnya. Tonjolan dadanya kelihatan jelas dan segar dalam balutan cup bhnya yang berwarna coklat dan aku tak tahan untuk merabanya. Tapi keinginan itu aku pendam, dan aku kembali peluk dia. Tangannya memelukku kembali dan wajahnya dia senderkan kedadaku. 

“Aku bisa mendengarkan detakan jantungmu mas?” bisiknya kepadaku
“Masa……? Bagaimana suaranya?” tanyaku
“Suaranya ya seperti detakan jantung?” balasnya “Mas………..ayo kita keatas?” ajaknya

“Ngapain kita diatas Sri………….?” pancingku
“Katanya mas mau mandi?” jawabnya
“Aku ingin dimandikan?” kataku merajuk
“Mas mandi sendiri deh ya, abis badanku masih basah!” elaknya
“Kan udah aku lepas kaosnya tadi?” kataku lagi. “Sini aku lepas sekalian Bhnya supaya keringatnya cepat hilang” kataku sambil meraih kaitan bhnya.

Sri diam saja lagi, dia menengadah menatap langsung kearah mataku. Tatapannya penuh arti, aku membalas menatapnya dan aku melihat kelopak bawah matanya membengkak pertanda birahi. Aku kecup bibirnya dan dia membalas pagutan bibirku. Mata kami kembali bertemu dalam sebuah pagutan bibir yang hangat. Nafasnya memburu seirama dengan duel kedua bibir kami. Terkadang Sri menutup matanya menikmati sentuhan bibir kami, tanganku kuangkat merayapi punggungnya yang telanjang tanpa penutup. Aku meraba bagian samping buah dadanya dan kudengar lenguhan dari mulutnya yang kusumpal dengan bibirku. Aku gerak gerakkan tanganku disekitar kaki bukit dadanya. Dia menikmati gerakanku dan aku merasa tangannya bergerak turun mencari batreiku. Batreiku sudah mengeras sejak tadi, dia genggam batreiku dengan lembut dan pelan. 

“Ohhhhhhhhhh Sri……………nikmat sekali genggaman tanganmu” erangku perlahan setelah kucabut mulutku dari bibirnya.
Dia usap batreiku naik turun perlahan, diluar celanaku. Dia cari biji resleting dan menurunkannya.

“Kamu mau apa Sri…………….?” Tanyaku bodoh
“Aku mau cari batreiku yang hilang mas” jawabnya dengan senyum “Beberapa hari aku tidak memegangnya, aku kangen” katanya lagi.
Dia temukan yang dia cari dan menggenggam batreiku dengan lembut. 
“Mas Batreimu sangat hangat. Aku ingin menciuminya” bisiknya “Aku juga kangen inimu mas……………!” katanya lagi sambil menggenggam batreiku dengan gemas.

“Ayo kita keatas…………sebaiknya kita mandi dulu saja” aku menariknya keatas
“Sebentar mas. Aku ambil dulu kaos dan Bh ku dulu.” Jawabnya pendek
Aku menunggu dia dan bergandengan kita berdua berjalan keatas ke lantai dua.
“Aku ambil dulu baju gantiku mas……………?” pintanya kepadaku.
Aku lucuti celana pendek dan dalamku hingga bugil didalam kamar mandi. Aku siram badanku dengan air dingin didalam bak mandi. Perasaan segar terasa melalui kulit badan dan meresap kedalam. Batreiku yang tadi sudah tegak kembali mengecil. Siraman siraman air dingin membuatku merasa bersemangat. 

Sri muncul dari belakang pintu kamar mandi sudah dalam keadaan bugil. Dia membawa jubah mandinya dan menggantungkan di sebuah paku yang ada disebelah kiri. Siraman airku terhenti dan ketika dari belakang tangannya memelukku. Dadanya yang polos menempel dipunggungku. Daging lunak itu terasa sekali menempel dan memancing birahiku. Pelan pelan batreiku kembali naik dan mengeras. Tangannya menuruni jenjang perutku dan mendarat di batang batreiku.

“OOOOOOoooooooo Sriiiii ……………..tanganmu terasa nikmat” desahku
Tangannya dia kocok kocokkan dan batangku membesar perasaan yang lebih nikmat menjalari seluruh tubuhku. Aku membalikan tubuhku dan mencium bibirnya yang terbuka. Perlahan dengan menyentuh bibir atasnya, dan menjulurkan lidahku kedalam lorong mulutnya. Dia menerima lidahku dengan hisapan kuat sehingga rasanya lidahku ingin di copot dari akarnya. Teringat hisapan hisapan sejenis yang dia lakukan dengan batreiku. 

Tanganku bergerilya turun kebagian dadanya sebelah kiri. Kugerayangi dadanya dengan pelan dan lembut. Dia menghentikan ciumannya karena rasa nikmat yang timbul dari dada yang aku pegang. Aku jepit puntingnya diantara ibu jari dan telunjukku, bibirnya terlepas dan “Oooooohhhh mas…………” erangnya terdengar lirih. Kedua jariku menekan tombol putingnya lebih intensive dan erangan yang lebih keras terdengar didekat telingaku. Mulutnya menempel ditelingaku dengan hembusan nafasnya yang hangat membuatku juga semakin high. Mulutnya kadang menempel dan membuatku menggelinjang karena sensasi mulutnya.

“Ayo Sri kita mandi dulu, kita selesaikan dikamarku” bujukku kepadanya
“Sebentar mas………..aku sudah mau selesai disini. Jangan membuatku tanggung seperti ini. Ayo mas taruh batreimu disini” dia menarik batreiku kedalam jepitan pahanya. Dia goyang goyangkan pantatnya maju mundur tanganku membantuya meremas pantatnya. Erangannya semakin panjang terdengar

“Iya mas……….terus tekan sebelah situ, oooooooohohhhhh ampun mas” teriaknya
Kepala batreiku menekan nekan bagian atas Vaginanya dan aku rasakan cairan licin membuat ku mudah memajumundurkan Kontiku. Perasaan enak juga menjalari seluruh tubuhku. Tapi aku tidak ingin keluar dipertempuran ini. Aku ingin menuntaskan dikamar tidurku. Sri meronta ronta menunggu kenikmatan yang sedang dia tunggu tunggu. Birahinya yang tinggi sesudah masa haidnya yang membuatnya cepat tercapai.

“Massssss aku mau keluar rasanyaaaaa. Aku mau 
sammmmmmmmmpaaaaiiiiii…….Ooooohhhhhh masssssss” tangannya menghempas kedalam pelukanku. Kenikmatan yang dia rasakan membuatnya roboh dan lemas. Aku pegang seluruh badannya untuk menjaganya dari roboh kelantai.
Rasa senang setelah membuat Sri mencapai orgasme pertamanya membuatku bangga pada diri sendiri. Karena itu berarti ketergantungan Sri padaku semakin kuat khususnya untuk urusan yang satu itu. 

Aku siram badannya yang masih menempel didadaku dengan air didalam bak mandi. Air dingin membangunkannya dan dia bergerak menengadahkan wajahnya melihatku. 
“Masssssss Polie…………terima kasih ya.” Katanya
“Mmmm…….” Jawabku
“Kok mmmmmmmm sih mas?” rajuknya
“Trus aku harus ngomong bagaimana?” bisikku didekat telinganya
“Seharusnya mas jawab, Iya nanti kamu gantian yang senangkan aku ya” katanya
“Memangnya kamu bisa senangkan aku bagaimana, Sri?” godaku
“Nanti mas akan minta aku keluarkan minyak yang dibatrei ini kan” sambil memegang batreiku. “Betul tidak!!?” terusnya
“Iya dong, tapi kan masih nanti” jawabku
“Bilang saja sekarang juga tidak mengapa kan?” rajuknya manja
Kita mandi dan saling menyabun dan teruskan saling siram. Sri keramas sore itu karena dia merasa gerah.
Setelah mandi aku melangkah kekamarku, sedangkan Sri keatas tempat jemuran untuk mengeringkan rambut dan menjemur handukku dan handuknya sambil berbalut bathing robe nya. Aku mengambil buku yang aku tadi temukan dikerdusnya Mas Jaya. 
Aku buka lembaran lembaran bagian depan, ada beberapa gambar gambar organ tubuh perempuan dan membaca penjelasan yang ada dibawah gambar gambar itu. 
Dikatakan juga mengenai daerah daerah sensitive pada organ organ tersebut. Misalnya bagian payudara bila dirangsang maka akan timbul reaksi reaksi yang mengakibatkan payudara akan bertambah kencang dan keatas. Penjelasannya sangat mudah dipelajari dan dimengerti. 
“Mas………….malam nanti mau makan apa? Tanyanya dari luar kamarku
“Enaknya makan apa, Sri…….?” Tanyaku balik
Sri masuk kedalam kamarku dan melihatku membaca buku yang sedang kubaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar