Sri memandangku dengan rasa senang, kadang kadang tubuhnya dia angkat sesaat batang kontiku mengenai G-spotnya. Erangan kita membahana didalam kamar hingga jepitan jepitan pahamu terasa mengoyak oyak kepala kontolku yang sangat sensitive.
Tiba tiba Sri menghentikan goyangannya “Mas………..aku mau tengkurap” katanya
Aku hentikan goyanganku dan mengangkat pantatku sehingga Sri bisa membalikkan badannya. Posisinya yang tengkurap membuatku leluasa untuk mengayun pantatku maju mundur. Aku posisikan Batreku kebelahan pantatnya dan tembus kelekukan bantalan memeqnya. Aku gesek gesekkan kepala batreiku dan memacunya.
“Buka sedikit pahamu Sri, supaya aku bisa menusuk kedalam” pintaku
Sri menuruti permintaanku dan aku maju mundurkan kepala bareiku dan menggesekkan kepala kontholku dilipatan memeqnya. Dia kegatalan dan menggoyangkan pantantnya kembali. Putaran pantatnya bak seperti gerakan bor sehingga gesekan kontiku semakin sering terjadi. Kesenangan seperti ini sangat jarang dan rasanya tiada duanya.
“Ooooh mas, rasanya selangit…………….apalagi kalau dimasukkan ya?” rintihnya.
“Iyaaaaa Sri rasanya enak” kataku sambil mencengkeram pantat putihnya.
Sri menoleh kebelakang melihatku, ingin tahu mengapa aku mencengkeram pantatnya. Aku sibakkan belahan pantatnya sehingga penetrasi kelipatan pahanya semakin leluasa. Sri merintih rintih entah keenakan atau kesakitan. Tapi aku yakin dia keenakan karena rintihannya bukan rintihan pekik sakit.
“Oooooooooh mas berhenti dulu………….ijinkan aku yang menggoyangnya.” Katanya pelan
Aku hentikan sodokanku dan kini pantatnya bergoyang liar, tetapi nampaknya tidak terlalu lama.
“Mas…………oooohhhhhhh mas enak sekali……………..Ooooooooohhhhhhhh” dia melolong. Sesaat kemudian dia terhenti. “Enak Sri…..” tanyaku
“Aku terasa melayang mas……………batreimu enak sekali mas……….?” Ungkapnya.
“Jadi kamu sudah keluar lagi” tanyaku ingin tahu
“Belum!” tandasnya “Aku capek menggoyang!” tandasnya lagi.
“Kamu diatas Sri………….? Pintaku
“Aku capek mas………..tunggu sebentar ya.” Jawabnya
“Ayolah Sri………aku ingin keluar cepat.” Desakku
Sri bangun dan aku mengambil posisinya yang terlentang. Dia mengangkangiku dan menindihku tepat diatas batreiku. Kulit selangkangannya menindihku tepat diatas batreiku dan berat badanya membuat batreiku agak sakit. Bibir memeqnya menggesek gesek batang batreiku.
“Batreimu sangat hangat mas……………” sambil memposisikan bibir vaginanya.
Tanganku meraih pantatnya sedangkan yang satunya meraih pepaya yang teronggok didadanya yang tergantung. Aku pilin putingnya perlahan dan erangan lembut terdengan dari mulutnya.
“Oooooooooohhh masssss………disitu tombolnya. Jangan kau lepas. Memeqnya semakin kencang menggoyang diatas batreiku dan kepalanya bergoyang goyang seirama rasa yang dia terima.
“Ooooooohhh masssss aku suka sekali……….aduuuuhhhhh massss…s……jangan kau keluarkan dulu masssszzzzzzz……………’desahnya menjadi jadi.
Kepala batreiku di goyang goyang maju mundur kekanan dan kekiri. Rasanya seperti melayang layang. Senut senut kembali terasa dan aku terasa tidak mampu menahannya
“Sri aku mau keluar ………………….goyang terus yang cepat Sriiiiii……….Iya begitu….Ohhhhhhhhhhhh Sriiiiiiiiiiiiii,……………….eannnnnnnnnnkkkkkkkkkk seklaiiiiiiiii. Aku keluar Sriiiii, aku keluaaaaaarrr…..r ooooooooo…….o..o..oooooooooo
Crot………….crotttt croooooottttt………….crotoootttttt. Laharku muntah berhamburan membasahi seluruh permukaan kulit perutku.
Sri terus saja menggoyang……maju mundur………kepalanya menengadah dan nafasnya memburu. Keliahtannya dia juga sedang mengejar sebuah kenikmatannya sendiri”
Bruk………………tubuhnya menimpaku. Nafasnya tersendat sendat………dan memburu. Wajahnya masai penuh kepuasan. Aku peluk tubuhnya yang telanjang terlentang diatas tubuhku dengan erat. Sperma yang tercecer diatas perutku terasa sangat licin terjepit oleh kedua tubuh kami.
“Ooooooooooohhhhhhh massssss………..enak sekali. Aku sangat menikmati……….”suaranya terbata bata dengan nafasnya yang memburu.
Aku mengecup dahinya dan mengusap rambutnya. Ketenangan setelah meraih kenikmatan sangat terlihat dipancaran wajahnya. Matanya tertutup dan rapat seolah olah sedang menjalani sebuah tidur yang sangat pulas.
“Sri……….ayo cuci cuci dulu………..Spermaku terasa lengket sekali dibadan” kataku
Perlahan lahan dia buka matanya dan melihat kearahku. Aku tersenyum kearahnya dan memberikan kecupan didahinya. Kuraih kepalanya dan menekannya kedadaku. Nampaknya dia menikmati dekapanku.
“Mas………….jangan kamu ganggu aku dulu, aku masih mau tengkurap disini” katanya manja
“Ehhh tapi spermaku nanti tercecer ke memeqmu dan kamu bisa hamil” kataku
“Memang kenapa kalau aku hamil mas” sifat nakalnya keluar
“Aku tidak mau kalau kamu sampai hamil” kataku lagi
“Kenapa kamu egois mas hehehhehehhhhheee” balasnya. “Mas Polie maunya enak sendiri.
“Ayo kita cepat bangun………keburu kering spermaku. Aku mau mandi lagi deh.
Sri merasa terusik tapi aku tidak menanggapi maunya. Aku bangun dan menarik tangannya berdiri.
“Mas……………kita jadi ke Tawangmangu?” tanyanya
“Ya jadi dong…………….kenapa memang” tanyaku
“Kapan kita ketemunya” kejarnya
“Nanti aku jelaskan rencananya…………….”kataku
Aku mengambil air di bak mandi untuk membersihkan diriku. Tapi tangan Sri meraih gayung yang aku pegang.
“Aku mau yang membersihkan Mas Polie………….”katanya sambil memandangku
Aku berikan gayung yang aku pegang, Sri menyiramkan air yang sudah ada keseluruh tubuhku. Badanku yang lengket dengan sperma dia bilas berulang ulang dan menyabuni seluruh dada dan perutku. Aku seperti dimanjakan dengan sikapnya kepadaku. Terlintas dibenakku sesaat kemudian. “Apakah wanita ini yang akan menjadi isteriku kelak?. Kenapa dia begitu telaten dengan aku padahal aku tidak pernah mengatakan sayang atau aku cinta kamu. Kenapa dia mau begitu melayaniku seperti seorang istri melayani suaminya?”
“Mas…………kok melamun?” dia memotong lamunanku
“eehehhh iya aku ingat sesuatu” kataku mengelak
“Ingat apa mas?” kejarnya
“Ngga apa apa. Lupakan saja” kataku lagi.
Tangannya meraih batreiku dan mencuci batang dan kepalanya. Dia urut urut batangnya dengan lembut.
“Benda seperti ini kok bisa membuat ketagihan ya?” bisiknya sambil mencium pipiku.
“Memangnya kamu ketagihan Sri……..?” tanyaku
“Iyaa mas………aku selalu ketagihan dengan inimu” katanya sambil menekan batreiku.
“Aku juga selalu kangen dengan memeqmu” kataku sambil memeluknya lagi.
Aku kecup pipinya dan dia menyiramku dengan air lagi.
“Sudah mas………..sana. Batreinya sudah bersih” katanya singkat
“Kamu tidak bawa handukku ya?” tanyaku
“Lupa mas…………” jawabnya “Mas ambilkan jubah mandiku ya, tolong?’ katanya saat aku melangkah keluar dari kamar mandi menuju kamarku.
Jubah mandinya tergelatak diatas kasurku dan aku memungutnya. Aku bawa kekamar mandi dan aku masuk kedalamnya. Sri sedang menyiramkan air keseluruh badannya. Aku memandanginya tanpa berkedip. Beruntungnya aku diusiaku yang masih muda seperti ini aku bisa menikmati sebuah tubuh yang begitu indah sementara banyak cowok seusiaku belum pernah menyentuhnya. Sedangkan aku telah menikmati sebuah pengalaman batin yang begitu dalam.
Aku mendekatinya dan meraih kedua payudaranya dari belakang sedangkan bibirku mulai menyerang lehernya.
Sri melengking kaget pada saat aku memegangnya.
“Kamu bikin aku kaget saja mas” katanya
“Sorry aku tidak ingin mengagetkanmu. Aku ingin memelukmu Sri?” kataku
“Sudah selesai?” tanyaku
“Hmmmem” jawabnya sambil menganggukkan kepalanya.
“Memeqmu sudah kamu sabun?” tanyaku sambil meraba permukaan memeqnya yang keset.
“Sudah…………mau ngecek ya? Nih ciumlah…………kalau mau yakin” katanya sambil mengangkangkan pahanya dan menyodorkan memeqnya.
“Ngga deh………nanti keterusan!” kataku
“Kecup dulu dong mas!” pintanya
Aku membungkukkan badanku dan memberikan sebuah kecupan di permukaan memeqnya yang harum sabun. “Cup cup”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar